TUJUAN HIDUP DAN SKETSA INDAH

Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE

TUJUAN HIDUP DAN SKETSA INDAH

Setitik harapan menghantui ku

Mengajak ku pergi

Dari tempat yang telah ku pijak

Menjauh dari keindahan dan kedamaian

Ke tempat yang jauh dan asing

Logikapun mengusik mengatakan hal yang serupa

Tanpa sadar raga ini pun merasuk ke dalamnya

Menciptakan sebuah mimpi masa depan

dan cita – cita panjang

ya , akukan pulang kelak dengan gelar kebanggaan

Dan kan melukis sebuah sketsa keindahan

Disana ada istana megah

Disana ada senyum riang

Disana ada canda tawa tanpa syarat

Disana ada wangi kebersamaan

Disana ada kejernihan hati

Disana ada pelagi surga

Disana ada aku, ayah, ibu, kakak. Dan adikku

Hingga saat ini aku tak akan rapuh

jalan ini sudah ku pilih semuanya akan kujalani tanpa takut oleh apapun

oleh kelamnya logika, tajamnya cobaan, likunya jalan

karena aku punya tujuan hidup dan sketsa indah

Minggu, 13 Mei 2012

laporan DDIT (Bulk Density)


I. PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang
Efisiensi suatu lahan tertentu lebih dahulu harus diketahui berapa berat tanah pada lahan tertentu.  Hal ini sangat berguna terutama bagi mereka yang berhubungan langsung dengan tanah, Dengan demikian jelas bahwa nilai daripada Bulk Density ini sangat penting untuk diketahui.
Udara sangat penting peranannya dalam tanah. Terbatasnya ruang gerak dalam tanah dapat menghambat pertumbuhan tanaman serta mengganggu pernapasan akar, penyerapan air, penyerapan unsur hara dan aktivitas-aktivitas jasad hidup.Udara dan air dalam tanah menempati pori-pori tanah. Pori-pori tanah ini bersama dengan padatan tanah beratnya merupakan berat persatuan volume tanah yang dinyatakan dengan Bulk Density.
Berat tanah ini sangat tergantung pada pori-pori namun mempunyai bobot yang kecil persatuan volume. Bahan organik memperbesar porositas tanah.  Tanah organik mempunyai Bulk Density rendah hanya mencapai 0,1 gram/cm3.  Sedang yang lebih padat umumnya berat jenisnya lebih tinggi dibanding dengan tanah yang sama tetapi kurang padat.
Berat dan ruang pori-pori tanah bervariasi dari satu lapisan ke lapisan lainnya. Kedua variabel itu dipengaruhi oleh struktur dan tekstur tanah. Nilai Bulk Density dapat menggambarkan adanya lapisan pada tanah, pengolahan tanah, kandungan bahan organik dan mineral, porositas dan lain-lain. Selain itu, penetapan Bulk Densitymemberi gambaran tentang kemampuan tanah dalam mengikat air dan unsur hara yang merupakan hal terpenting dalam pemanfaatan lahan yang optimal.
Bulk Density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah maka makin tinggi nilai Bulk Densitynya yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus oleh akar tanaman. Pada umumnya, Bulk Density berkisar antara 1,1–1,6 gram/cm3.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu untuk melakukan suatu upaya dalam mengetahui  berapa besar nilai Bulk Densitydari suatu tanah yang akan mempengaruhi produktivitas tanah tersebut.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum Bulk Density adalah untuk mengetahui berapa berat massa jenis suatu tanah dalam  volume tanah.Adapun kegunaan praktikum ini adalah agar dapat memberikan informasi dan bahan acuan tentang Bulk Density yang sangat berkaitan dengan kemampuan tanah menyimpan air bagi pertumbuhan tanaman.
 II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bulk Density
Bulk Density merupakan berat suatu massa tanah persatuan volume tertentu, dimana volume kerapatan tanah termasuk didalamnya adalah ruang pori. Yang satuannya adalah grm/cm3. Bulk Density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah maka nilai dari Bulk Densiti juga semakin tinggi, ini berarti makin sulit pula meneruskan air atau makin sulit ditembus oleh akar tanaman (Hardjowigeno, 1992).
Bulk density pada lapisan A tanah-tanah mineral umumnya berkisar antara 1,2-1,6 gram/cm3. Tanah organik mempunyai Bulk density yang rendah hanya dapat mencapai 0,1 gram/cm3 pada bahan organiknya. Bulk density penting bagi kebutuhan pupuk atau pada tiap hektar  tanah yang dipengaruhi tanah perhektar (Foth,1998).
Bulk Density suatu tanah bila besar nilainya berarti jumlah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman belum mencukupi atau masih dalam jumlah yang kurang bagi pertumbuhan, maka disinilah kita menggunakan pupuk untuk memenuhi kebutuhan tanaman sebelum kita mengolah tanah. Untuk mengetahui beberapa jumlah pupuk yang akan dibutuhkan tanaman, maka sebelumnya kita perlu mengetahui beberapa Bulk Density tanah yang akan kita gunakan (Pairunan, dkk, 1997).
Bulk Density dinyatakan sebagai perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah. Suatu kecenderungan yang jelas bahwa Bulk Density atau kerapatan massa akan naik jika makin masuk dalam profil tanah. Tampaknya akibat dari kandungan bahan organik tanah yang rendah.Kurangnya agregat dan penembusan akar serat padatan yang disebabkan berat lapisan diatasnya. Pengolahan tanaman dan tanah tertentu akan mempengaruhi kerapatan massa, terutama lapisan permukaan (Kemas, 2007).
Sifat-sifat fisika tanah terhadap jumlah ukuran, bentuk, susunan dan komposisi mineral dan partikel tanah. Macam dan jumlah bahan organik, volume dan bentuk pori-pori tanah serta perbandingan air dan udara yang menempati pori-pori pada waktu tertentu. Beberapa sifat fisik tanah yang penting yaitu Bulk Density (Sarwono, 2003).
2.2 Faktor-faktor  YangMempengaruhi
Faktor-faktor  yang banyak pengaruhnya dalam penentuan BD suatu tanah seperti kandungan bahan organic  tanah dan kepadatan suatu tanah. Tanah yang memiliki banyak bahan organic akan memiliki nilai BD yang rendah. Tanah dengan kepadatan yang tinggi akan berbanding lurus dengan nilai BD suatu tanah (Hakim N, dkk, 1986).


III. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum Bulk density Tanah dilaksanakan di Laboratorium Fisika Tanah, Jurusan Ilmu Tanah,FakultasPertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.Pada hari Kamis, 11 November 2010, pukul 15.00WITA-selesai.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum Bulk Density
·         Timbangan digunakan sebagai alat untuk menimbang sampel tanah utuh
·         Ovendigunakan sebagai alat untuk mengeringkan sampel tanah utuhRing
·         sampeldigunakan sebagai wadah untuk mengambil sampel tanah.
·         Mistar pengukuran digunakan sebagai alat mengukur tinggi dan jari-jari ring sampel.
Adapun bahan yang digunakan adalah sampel tanah yang sebelumnya telah dikering ovenkan selama 2 x 24 jam.
3.3 Prosedur Kerja
Prosedur pekerjaan yang dilakukan di laboratorium adalah:
1)      Mengovenkan sampel tanah selama 2 x 24 jam sebelum praktikum dilaksanakan.
2)      Mendinginkannya di dalam desikator, kemudian menimbang tanah tersebut setelah dikeluarkan dari ring sampelnya.
3)      Menghitung volume ring sampel untuk mendapatkan volume tanah dengan rumus : p2t.
4)      Menghitung Bulk Density dengan rumus :
Bulk Density:
Keterangan: Volume tanah =  πr2t


















IV.   HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan hasi pengamatan yang dilakukan, maka diperoleh data sebagai berikut:
Tabel. Pengamatan Bulk Density pada tanah inceptisol
                  Lapisan
                  Bulk Density
                  I
                  1.48%
                   
4.2 Pembahasan
Tanah Inceptisol  lapisan I memiliki nilai Bulk density 1,48%. Hal ini  disebabkan karena sedikitnya kandungan bahan organik pada lapisan ini. Sedikit atau banyaknya kandungan bahan organik, disebabkan karena lapisan ini terletak dekat dengan batuan induk sehingga lebih banyak mengandung pasir dan tanah. Pasir memiliki kandungan bahan organik yang sedikit. Hal ini sesuai dengan pendapat Pairunan(1985), bahwa tanah yang berstruktur halus mempunyai porositas tinggi dan berat isi yang lebih rendah daripada tanah berpasir.  Hal ini juga sesuai dengan pendapat Sutejo(1987), bahwa kandungan bahan organik yang cukup mempengaruhi nilai butiran tanah karena bahan organik yang sangat ringan sehingga mempengaruhi kepadatan tanah.  Tanah yang mengandung bahan organik yang tinggi akan memiliki nilai Bulk density yang rendah, sebaliknya tanah yang mengandung bahan organik yang rendah memiliki nilai Bulk density yang tinggi.

V.  KESIMPULAN DAN SARAN
5.1  Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada praktikum penetapan nilai bulk density, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Tanah  Inceptisolmemiliki nilai bulk density yang tinggi yaitu 1,48%.
2.        Faktor-faktor yang mempengaruhi bulk density adalah tekstur, struktur, kandungan bahan organik, jumlah pori, kekerasan suatu lapisan tanah, serta perlakuan seperti pencangkulan dan pembajakan.
5.2  Saran
Sebaiknya, menggunakan lebih dari satu lapisan tanah agar dapat  dibandingkan lapisan mana yang mengalami bulk density lebih tinggi.











DAFTAR PUSTAKA
Buckman N. C dan Brady C. B. 1982. Ilmu Tanah. Bharata Karya Aksara, Jakarta.
Hakim N. Nyapka M.Y. Lubis A.M, Nugroho S.G, Saul M.R, Dina M. A, Hong G. B, Bailey H. H. 1986, Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Penerbit Universitas Lampung,  Lampung.
Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta
Kemas, A. H. 2007, Dasar-Dasar Ilmu Tanah, PT. Raja Grafindo Persada,
                  Jakarta.
Pairunan, Anna, K, Nanere, J, L. Arifin. Solo, S, R. Samosir, Romoaldus Tangkaisari, J. R Lalapia Mace, Bachrul Ibrahim, Hariadji Asnadi., 1997. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Timur, Makassar.
Sarwono, H, 2003, Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Presindo. Jakarta.













Lampiran
Perhitungan nilai Bulk Density
Diketahui:
Berat kering tanah oven: 286 gram
                                    d: 7cm
            t: 5cm
: 3.14

Penyelesaian:
BD=
Volume tanah  = r2t
                        = 3.14.(3,5)2.5
                        = 192,32cm3
Jadi : BD=
                        = 286
                           192,32
            = 1,48cm3

1 komentar: