Renungkan sebentar bagaimana rasanya jika seseorang banyak menuntut dari Anda. Bagaimana rasanya jika dia tidak sabar, sok kuasa, dan menjengkelkan? Bagaimana rasanya jika seseorang selalu mengawasi Anda dan memastikan bahwa Anda telah menjalankan tugas dan hidup sesuai tuntutannya? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu bisa diringkas dalam satu kata-Menjijikkan!
Umumnya orang tidak menyukai dan sering membenci orang yang banyak menuntut, apalagi bila hubungan kita dengannya seharusnya adalah hubungan cinta. Pasangan yang berada di pihak yang dituntut akan bertanya pada diri sendiri, "Apa haknya memperlakukan aku seperti ini?" Kami berpendapat, itu pertanyaan yang bagus.
Kebanyakan orang merasa bahwa serba menuntut merupakan sifat manusia yang menjijikkan. Orang yang terlalu banyak menuntut dianggap sulit, egois, mementingkan diri sendiri, dan suka menghakimi. Mereka bisa digambarkan sebagai orang yang selalu meributkan masalah kecil bila mereka tidak bisa menyuruh orang lain melakukan apa yang mereka maui. Orang yang banyak menuntut sulit mencintai orang lain dan membuat orang tidak nyaman bersamanya. Bila Anda hidup bersama pasangan yang banyak menuntut, mungkin Anda akan merasa tertekan, selalu khawatir apakah Anda bisa memenuhi tuntutannya. Orang yang hidup bersama pasangan yang banyak menuntut biasanya menggambarkan pengalaman mereka seperti "berjalan di atas telur," atau selalu bersikap hati-hati dan waspada.
Seorang kenalan kami menikah dengan orang yang paling banyak menuntut yang kami kenal. Tuntutannya mulai dari melarang istrinya bertemu kawan-kawan wanitanya, sampai beberapa waktu yang boleh digunakan istrinya untuk bekerja. Dia menuntut istrinya mempertanggungjawabkan setiap sen yang dibelanjakannya, begitu pula mengenai tagihan telepon. Dia memonitor diet istrinya dan memaksanya membaca buku-buku tertentu. Tuntutannya begitu tidak masuk akal hingga istrinya meninggalkannya.
Untunglah, kebanyakan orang tidak seekstrem itu. Tetapi, tanpa kita sadari, dalam hal-hal kecil kita cenderung bersikap menuntut. Misalnya, mungkin kita menuntut untuk tahu di mana dan kemana saja pasangan kita setiap detik dalam sehari. Atau mungkin kita menuntut rumah kita selalu rapi dan, bila tidak, kita mengeluh dan marah-marah. Mungkin kita menuntut agar pasangan kita juga meyakini kepercayaan kita dan mempunyai preferensi yang sama dengan kita. Atau kita menuntut mereka agar berpartisipasi dalam hobi kita, perkumpulan atau kegiatan kita, meskipun mereka tidak setertarik kita. Orang yang banyak menuntut mempresentasikan dirinya dalam banyak cara.
Kita sering mengasosiakan kepribadian yang banyak menuntut dengan orang yang bicara keras dan sok kuasa. Tetapi orang yang banyak menuntut tidak selalu seperti itu. Kadang-kadang mereka hanya diam dan cemberut. Kali lain mereka mengambil sikap "pasif agresif," artinya mereka mencoba tidak bersikap menuntut tetapi "serangan" mereka akan muncul dalam cara-cara yang tidak kentara bila tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Ingat, hidup bersama orang yang banyak menuntut sama sekali tidak menyenangkan dan membuat kita tertekan. Ada baiknya Anda pikirkan cara-cara apa yang membuat sikap Anda seperti banyak menuntut. Jika Anda bisa mengidentifikasinya, seketika itu juga, cobalah untuk menghindarinya. Kami yakin, dengan begitu Anda akan menjadi pasangan yang jauh lebih santai, tidak sulit, dan menyenangkan sebagai teman hidup.