TUJUAN HIDUP DAN SKETSA INDAH

Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE

TUJUAN HIDUP DAN SKETSA INDAH

Setitik harapan menghantui ku

Mengajak ku pergi

Dari tempat yang telah ku pijak

Menjauh dari keindahan dan kedamaian

Ke tempat yang jauh dan asing

Logikapun mengusik mengatakan hal yang serupa

Tanpa sadar raga ini pun merasuk ke dalamnya

Menciptakan sebuah mimpi masa depan

dan cita – cita panjang

ya , akukan pulang kelak dengan gelar kebanggaan

Dan kan melukis sebuah sketsa keindahan

Disana ada istana megah

Disana ada senyum riang

Disana ada canda tawa tanpa syarat

Disana ada wangi kebersamaan

Disana ada kejernihan hati

Disana ada pelagi surga

Disana ada aku, ayah, ibu, kakak. Dan adikku

Hingga saat ini aku tak akan rapuh

jalan ini sudah ku pilih semuanya akan kujalani tanpa takut oleh apapun

oleh kelamnya logika, tajamnya cobaan, likunya jalan

karena aku punya tujuan hidup dan sketsa indah

Kamis, 18 Oktober 2012

PD (DDIT)

1.      PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
 Partikel density didefenisikan sebagai berat dari suatu padatan tanah. Jelasnya yang dimaksud volume tanah disini adalah volume tanah saja. Jadi tidak termasuk volume ruang-ruang yang terdapat diantara zarah-zarah.Partkel density dinyatakan dalam berat tanah persatuan volume tanah, jadi dalam 1 cm3 padatan tanah beratnyaadalah 2,6 gram, maka partikel density tanah tersebut adalah 2,6 gram/cm3.
            Pada umumnya kisaran partikel density tanah mineral kecil yakni antara 2,6-2,93 gram/cm3. Hal ini disebabkan  mineralkwarsa, feldspart dan silikat kolodal yang merupakan komponen tanah sekitar angka tersebut. Plartikel density dapat melibihi 2,75 gram/cm3, bila dalam tanah tersebut terdapt mineral-mineral berat seperti magnetic, granet, epidet, sirkon, turmalin dan hornblende. Besar ukuran dan caa teraturnya partikel tanh tidak terpengaruh pada partikel density, akan tetapi kandungan bahan organik memberi pengaruh besar pad apartikel density.
            Lapisan atas mempunyai partikel density yang lebih rendah dari pada lapisan bawah karena ukuran dan cara tersusunnya partikel tanah tidak terpengaruh pada partikel density tanah.
            Besarnya ukuran partikel-partikel tanah tidak mempengaruhi pada partikel desnity dan ini merupakan salah satu sebab mengapa tanah pada lapisan atas mempunyai partikel desniti yang lebih rendah dari lapisan bawahnya.
Dan jelasnya bahwa dengan pengaruh kandungan bahan organik yanglebih tinggi mempunyai nilai PD yang rendah dibanding tanh yang mengandung bahan organik yang rendah, nilai Pdnya akan semakin tainggi.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui berat jenis butiran tanah dan mengetahui nilai partikel density pada setaip lapisan tanah inceptisol. Serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kegunaan praktikum ini adalah sebagai bahan pertimbangan dalam pengolahan tanah.
II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1     Particle Density
Partikel density suatu tanah merupakan suatu tetapan dan tidak bervariasi menurut jumlah ruang partikel ini didefenisikan sebagai massa setiap unit volume kandungan bahan organik dari komposisi mineral yang terdapat didalam mineral tanah tersebut. Pada tanah lapisan atas mempunyai  nilai partikel density  yang lebih rendah dibandingkan lapisan bawah, dikarenakan pada lapisan ats mengandung banyak bahan organik (Foth, 1993).
Kerapatan  isi adalah berat persatuan volume tanah kering oven biasanya ditetapkan dalam gram/cm3. Pengambilan suatu sample tanah tidak boleh merusak suatu struktur yang asli. Terganggunya struktur tanah dapat mempengaruhi pori-pori tanah, demikian pula berat per satuan volume. Empat atau lebih bongkahan tanah biasanya diambil dari setiap horizon untuk memperoleh nilai rata-rata. Gumpalan tanah yang diambil dari lapangan untuk menetapkan kerapatan isi itu di bawah ke laboratorium untuk dikeringkan udaranya dan ditimbang Kerapatansetiap partikel tanah merupakan suatu tetapan dan bervariasi menurut jumlah dan ruang partikel. Hal ini tidak berbeda banyak pada tanah yang lain, jika tidak terdapat variasi yang harus dapat dipertimbangkan , kandungan tanah dan kondisi tanah mineral tanah. Orang yang menyatakan berat tanah dalam istilah kerapatan butir-butir yang menyusun tanahnya, biasanya ditetapkan sebagai kerapatan butiran (Hakim, dkk. 1986).

Kerapatan tanah atau butiran tanah setiap jenis konstan dan tidak bervariasi dengan jumlah ruang antar partikel. Perbedaan kerapatan sarahnya diantara jenis tanah, tidak begitu besar kecuali terhadap variasi  yang besar di dalam kandungan bahan organik dan komposisi mineral yang terdapat di dalam tanah Kerapatan isi dapat pula ditetapkan lain misalnya  poundft. Jika ditetapkan dalam gram/cm3, maka kerapatan isi lapisan  oleh bertekstur halus biasanya berkisar antara 1,3-1,8. Semakin berkembang struktur biasanya memiliki nilai berta jenis palsu yang rendah, dibandingkan pada tanah yang berpasir. Hal yang sangat berpengaruh pada PD yaitu kandungan bahan organik dalam tanah, karena banah organik lebih kecil dibandingkan dengan berat pada mineral yang lain dalam volume yang sama ( Pairunan a. k, dkk, 1985 )
Berat jenisbutiran tidak berubah dan ukuran butiran atau dengan perubahan pori-pori. Berat jenis tanah mineral rata-rata berat bahan mineral yang paling banyak terdapat tanah ( syarif, 1986 )
2.2    Faktor-faktor yang mempengaruhi particle density
Faktor-faktor yang mempengaruhi particle density adalah jumlah bahan organik dan mineral tanah. Bahan organik sangat ringan dibandingkan dengan padatan mineral. Adanya bahan organik dalam tanah mempengaruhi kerapatan jenis zarah. Semakin tinggi bahan organik semakin rendah particle density. Untuk banyak tanah mineral, kerapatan partikel akan mempunyai rata-rata sekitar 2,6 gram per sentimeter kubik. Kerapatan ini sangat tidak beranekaragam dalam kandungan bahan organik atau komposisi mineral (Foth, 1994).

III. MOTOLOGI PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum particle density Tanah dilaksanakan di Laboratorium Fisika Tanah, JurusanIlmu Tanah,Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.Pada hari Kamis, 11 November 2010, pukul 15.00 WITA-selesai.
3.2 Alat dan Bahan
Adapu alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
·         Timbangan digunakan sebagai alat untuk menimbang sampel tanah utuh
·         Ovendigunakan sebagai alat untuk mengeringkan sampel tanah utuhRing
·         sampeldigunakan sebagai wadah untuk mengambil sampel tanah.
·         Mistar pengukuran digunakan sebagai alat mengukur tinggi dan jari-jari ring sampel.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sampel tanah dan air.
3.3 Prosedur Kerja
-          Memasukkan hasil analisa partikel density sebanyak 40 gram ke dalam gelas ukuran 100 mi yang telah diberi air sebanyak 50 ml dan adk dengan baik untuk melepaskan udaranya.
-          Membilas gelas produk pada dinding silinder dengan sejumlah air (10 ml).
-          Biarkan campuran selama 5 menit untuk dapat melep[askan udaranya dan mencatat volume air dalam gelas ukur.
-          Melakukan pengamatan dan menghitung partikel dens
IV.   HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Berdasarkan hasi pengamatan yang dilakukan, maka diperoleh data sebagai berikut:
Tabel. Hasil Pengamatan  Particle Density Pada Tanah inceptisol
Jenis lapisan
Particle Density
I
2,67 gr/cm3

4.2. Pembahasan
Pada lapisan ini memiliki nilai Particle Density sebesar 2,67 gr/cm3. Hampir mendekati dengan nilai Particle Density yang umum, yaitu 2,65 gr/cm3. Pada lapisan ini, mengandung bahan organik yang rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat Buckman dan Brady (1982), yang menyatakan bahwa karena berat bahan organik lebih kecil dari berat benda padat tanah mineral yang lain dalam volume yang sama, jumlah bahan organik dalam suatu tanah jelas mempengaruhi kerapatan butir. Akibatnya, tanah permukaan biasanya kerapatan butirnya lebih kecil dari subsoil. Hal ini juga sependapat dengan Hardjowigeno (2003), yang menyatakan bahwa tanah yang banyak mengandung humus atau bahan organik adalah tanah-tanah lapisan atas atau top soil. Semakin ke lapisan bawah tanah maka kandungan bahan organiknya semakin berkurang.

V.  KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut
1.        Nila Partikel density pada tanah Inceptisol yaitu 2,67gr/cm3
2.      Nilai tingkatan bahan–bahan mineral yang terkandung dalam tanah rendah sehingga mempengaruhi nilai dari PD, karena tinggi rendahnya nilai PD dipengaruhi pula dengan banyak tidanya mineral-mineral yang terkandung didalamnya.
5.2      Saran
Sebaiknya, dalam praktikum Particle Density digunakan juga jenis tanah lain, agar dapat menjadi perbandingan antara berbagai tanah
DAFTAR PUSTAKA
Foth, Henry D., 1985. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Hakim N., M.Y. Nyakpa, A. M. Lubis, S.G. Nugroho, H.M. Soul, M.A. Diha, Go Bang Hong, H.H. Bailey, 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Badan Kerjasam Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Bagian Timur. Ujung Pandang.
Hardjowigono, Sarwono, 1995. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo, Jakarta.
Pairunan, dkk., 1997. Dasar-dasar Ilmu Tanah.Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Bagian Timur; Makassar.
Syarif,S., 1986. Ilmu Tanah Pertanian.Pustaka  Buana Press. Bandung
Lampiran:
Nilai Particle desnity   pada tanah inceptisol
Diketahui:
BTKO                         : 40 gram
V. dlm Gelas ukur       : 50  ml
V. air dan tanah          : 75 cm
V. pembilas                 : 10 cm

Penye :
       gr/cm3             

                       
V. partikel Padat         = ( volume air dan tanah ) – ( V. Dalah gelas + V p’bilas )
                                    = (75) - (50+10)                                 
                                    = 15cm3
jadi                  :           PD
PD = 2,67 gr/cm3